searchclear input

Kenalan dengan Pahlawan Kulit Sehat: Microbiome

Microbiome

Ini dia pahlawan kulit yang sering dilupakan. Mircrobiomes atau mikrobioma kulit adalah miliyaran bakteri, jamur, dan virus yang menyusun mikrobiota kulit. Agak terdengar cukup menyeramkan ya, tetapi kebanyakan organisme yang tinggal di kulit kita tidak berbahaya sama sekali malah sangat menguntungkan bagi kulit.

Mikrobioma sangat beragam, dan keberagaman ini yang menjaga kulit dari serangan bahaya dari organisme yang merugikan.

Fungsi dari Mikrobioma

Nah, kenapa sih kamu mesti kenalan dengan mikrobioma di kulit kamu? Kehadiran mikrobioma akan melindungi kulit dari serangan jamur, bakteri, tungau dan organisme-organisme yang ingin mengambil alih kulit kamu dari mikrobioma yang sudah melindungimu 24/7.

“Menurut sebuah penelitian tahun 2016, rasio bakteri terhadap selmanusia dalam tubuh orang dewasa adalah 10:1.”

Apa yang Terjadi Jika Mikrobioma Terusik Atau Tidak Seimbang?

Kalau mikrobioma ini terganggu, bakteri dan virus dari luar akan lebih mudah untuk menyerang kulit.

Tanda-tanda kalau mikrobioma pada kulit kamu terganggu adalah muncul kondisi kulit seperti, eksim, psoriasis, perioral dermatitis, ketombe, Malassezia folliculitis (fungal acne), dan yang terakhir dan yang pasti sudah sangat familiar adalah jerawat.

Apa Hubungan Mikrobioma Dengan Kesehatan Kulit?

Bakteri baik ini sangat berguna bagi tubuh untuk mencegah penyakit dan bisa dibilang tubuh kita diselimuti dengan bakteri di luar maupun di dalam.

Mereka lah yang membantu sistem imun tubuh untuk mendeteksi organisme asing yang merugikan.

Penelitian dari American Society for Microbiology dan System melihat ada perbedaan keberagaman mikrobioma kulit antara kulit sehat dengan orang yang memiliki kondisi kulit seperti dermatitis atopik (DA), atau biasa juga dikenal sebagai eksim.

Dalam penelitian yang sama juga memperlihatkan 2 minggu perawatan dengan zinc pyrithione sebagai anti mikrobiota dapat mengubah pola mikrobiota. Sehingga, perubahan ini mengakibatkan kulit sembuh dari dermatitis atopik.

Semakin banyak keberagaman bakteri baik yang kamu miliki akan membuat kulit kamu semakin sehat.

Mencapai kulit yang sehat bisa dimulai dengan kebiasaan-kebiasan kecil juga, loh. Baca di sini 6 Kebiasaan Kecil Untuk Kulit Sehat.

Bagaimana Mikrobioma Mempengaruhi Jerawat?

Pasti sudah banyak yang familiar dengan bakteri penyebab jerawat ini, Cutibacterium acnes (C. acnes; sebelumnya disebut Propionibacterium acnes). Nah, bagaimana sih cara agar bakteri ini tidak membuat kulit kita jerawatan?

Menurut penelitian dari Journal of clinical medicine, C. acnes sering ditemukan di area kaya akan sebum seperti area hidung, dahi ataupun dagu. Pertumbuhan C. acnes juga meningkat saat pubertas dan mulai menurun pada umur 50.

Benzoyl peroxide dan azelaic acid menghambat kolonisasi C. acnes karena keduanya memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri terhadap C. acnes, sehingga terdapat ruang untuk bakteri baik tumbuh.

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Mikrobioma Kulit?

Terdapat beberapa cara mudah untuk berterima kasih kepada mikrobioma yang sudah menjaga kulit kamu tetap optimal. Yuk, kita bahas satu-satu.

  • Tidak over-exfoliating, eksfoliasi wajah terlalu sering dengam chemical maupun physical peeling akan merusak pH kulit sehingga bakteri baik yang tinggal di kulitmu terganggu.

    Dianjurkan untuk melakukan eksfoliasi sebanyak 2-3 kali per minggu atau pakai sesuai dengan anjuran produk. Jika ingin eksfoliasi setiap hari, pastikan produk eksfoliator yang kamu pakai aman untuk dipakai setiap hari.

  • Tidak menggunakan sabun berbusa dengan sifat antibakteri, khususnya untuk kulit sensitif. Sabun berbusa dan antibakteri juga dapat membunuh mikrobioma yang ada pada kulit mu. Ganti ke pembersih wajah yang lembut dengan pH seimbang.

  • Gunakan antibiotik oles sesuai dengan anjuran dokter.

  • Gunakan produk yang mengandung prebiotic atau probiotic. Prebiotic adalah makanan untuk bakteria, sedangkan probiotic adalah penambahan bakteria baik. Menggunakan produk dengan prebiotic dan probiotic dapat membatu mendukung flora mikrobioma kulit. Lactic acid merupakan salah satu contoh prebiotics.

Cari tahu juga di sini apa eksfoliasi wajah yang tepat untuk kulitmu.

Tidak hanya mikrobioma kulit kamu yang menjadi pahlawan yang berjasa, tetapi juga kamu yang selalu menjaga kulit tetap sehat agar tidak mudah diserang oleh bakteri, jamur ataupun virus yang merugikan.

Ingin tahu lebih dalam mengenai bahan aktif apa saja yang cocok untuk jenis kulit wajah kamu? Coba ambil skin test dari BASE. Tidak hanya bahan aktif, setelah mengambil skin test ini kamu juga akan mendapat analisa kulit agar kamu bisa mengerti kondisi kulit kamu lebih dalam.

Referensi:

  1. Grice, E. A., & Segre, J. A. (2011). The skin microbiome. Nature reviews. Microbiology, 9(4), 244–253.
  2. Johnson, C. L., & Versalovic, J. (2012). The human microbiome and its potential importance to pediatrics. Pediatrics, 129(5), 950–960.
  3. Lee, Y. B., Byun, E. J., & Kim, H. S. (2019). Potential Role of the Microbiome in Acne: A Comprehensive Review. Journal of clinical medicine, 8(7), 987.
  4. Sender, R., Fuchs, S., & Milo, R. (2016). Revised Estimates for the Number of Human and Bacteria Cells in the Body. PLoS biology, 14(8), e1002533.
  5. Sun, Z., Huang, S., Zhu, P., Yue, F., Zhao, H., Yang, M., Niu, Y., Jing, G., Su, X., Li, H., Callewaert, C., Knight, R., Liu, J., Smith, E., Wei, K., & Xu, J. (2019). A Microbiome-Based Index for Assessing Skin Health and Treatment Effects for Atopic Dermatitis in Children. mSystems, 4(4), e00293-19.

Related tags

Was this article helpful?

good feedback
bad feedback

Langganan Newsletter