Bermasalah dengan bintik-bintik kecil yang susah hilang? Bisa jadi itu jerawat jamur atau yang dikenal juga dengan nama fungal acne. Biar kamu semakin yakin, cari tahu dulu ciri-ciri fungal acne di blog ini, ya. Saat ini, mitos-mitos tentang fungal acne banyak beredar dan dipercayai. Tetapi, tidak semuanya itu benar, lho. Mungkin kamu pernah bertemu dengan mitos-mitos fungal acne berikut:
Nope. Fungal acne bukan termasuk dalam kategori jerawat, bahkan istilah fungal acne, tidak ada di dunia dermatologi. Dikenal dengan istilah ilmiah Malassezia Folliculitis atau Pityrosporum Folliculitis, fungal acne sebenarnya adalah masalah kulit yang disebabkan oleh fungi atau jamur Malassezia yang kerap overgrowth atau berkembang biak tanpa kontrol sehingga menimbulkan fungal acne.
Sedangkan jerawat adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri P. acnes yang tinggal di pori-pori yang tersumbat oleh produksi sebum berlebih, kotoran, dan kulit mati. Meski begitu, ada juga faktor lain penyebab jerawat yang bisa kamu cari tahu di sini.
Seperti yang disebutkan di atas, fungal acne merupakan infeksi pada akar atau folikel rambut yang disebabkan oleh jamur Malassezia. Sebenarnya, keberadaan jamur pada kulit tergolong normal. Namun, jika jumlahnya berlebihan dan tidak terkontrol, maka akan menyebabkan peradangan pada tempat tumbuhnya rambut dan menyebabkan bintik-bintik kecil kemerahan muncul yang umumnya terasa gatal.
Menurut jurnal Malassezia (Pityrosporum) Folliculitis, tidak hanya tumbuh di wajah, fungal acne juga sering ditemukan di bagian dada, punggung, dan lengan. Jerawat Jamur ini memang lebih tricky untuk dihilangkan. Artinya, perawatannya juga perlu perhatian yang ekstra. Salah satunya, dengan memperhatikan kembali kandungan yang ada dalam skincare routine kamu.
Kalau kamu masih bingung, jangan khawatir. Cari tahu basic skincare routine untuk merawat fungal acne di sini, ya.
Memiliki bentuk yang mirip, bruntusan dan fungal acne sering kali sulit untuk dibedakan. Kalau kamu pernah memiliki jerawat yang tidak kunjung hilang, atau malah, jadi “hilang satu tumbuh seribu”. Bahkan tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan. Hal ini biasanya merupakan salah satu tanda bahwa folikel rambut terinfeksi oleh jamur. Beberapa faktor penyebabnya yang dikutip dari Healthline, adalah:
Tidak hanya itu, cari tahu faktor lain yang menyebabkan terbentuknya fungal acne, di sini. Sedangkan untuk jerawat pasir atau bruntusan, dikutip dari Mayo Clinic, faktor penyebab munculnya bruntusan adalah dari produksi minyak berlebih, sel-sel kulit mati yang menumpuk dan juga bakteri.
Untuk fungal acne, pilihlah hydrating toner dengan pH rendah dan tanpa kandungan alkohol. Freshly Dew Toner dari BASE, memiliki kandungan pH yang cukup rendah, yaitu kisaran pH 5.0-5.5 yang dapat membersihkan kulit hingga ke dalam pori-pori secara menyeluruh.
Bahan aktif bersifat antifungal seperti Witch Hazel pada Freshly Dew Toner, dapat membantu menenangkan dan mencegah fungal acne berkembang. Tidak hanya itu, kandungan Chamomile Water dan Cucumber Extract pada toner ini juga akan merawat dan menutrisi kulitmu secara efektif.
Tinggal di negara yang memiliki iklim tropis, seperti di Indonesia dengan cuaca panas yang seringkali menyebabkan tubuh berkeringat, membuat kamu terbiasa dengan bercak kemerahan pada kulit. Hal ini tidak dapat dianggap sepele.
Menurut jurnal yang dilakukan di The Ohio State University Wexner Medical Center, fungal acne memang terlihat seperti penyakit kulit biasa, namun untuk mendiagnosanya harus dilakukan oleh dokter kulit atau dermatologis dan bahkan di kondisi tertentu, dokter perlu mengambil sample kulit untuk mendeteksi jamur yang ada.
Jurnal tersebut juga mengatakan bahwa, karena fungal acne disebabkan oleh jamur, maka pengobatan jerawat dengan antibakteri dan antiinflamasi biasa tidak akan berhasil. Pada kondisi ringan, kamu bisa menggunakan skincare yang memiliki kandungan anti jamur atau krim anti jamur yang dapat dioleskan sesuai dosis anjuran.
BASE Friends yang saat ini sedang berjuang dengan cara mengatasi jerawat jamur atau fungal acne pasti suka bingung, produk skincare apa yang sebenarnya aman dipakai, mengingat fungal acne itu berbeda dengan ‘jerawat’ pada umumnya.
Pertama-tama, mungkin kamu bisa coba untuk mengisi skin test ini terlebih dahulu untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang cocok dan aman untuk jenis kulit dan gaya hidupmu. Namun, untuk kondisi yang berat, kamu dapat mengunjungi dokter kulit atau dermatologis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan melakukan penanganan dengan menggunakan obat dari dalam.
Temukan lebih banyak lagi skincare superplant based untuk kulitmu dengan sign up di sini.
Referensi:
Rubenstein, R.M. & Malerich, S.A. (2014). Malassezia (Pityrosporum) Folliculitis. The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, 7(3): 37-41.
Massick, Susan MD. (2021). What is fungal acne, or pityrosporum folliculitis?. The Ohio State University Wexner Medical Center.
Sun, K.L., & Chang, J.M. (2017). Special types of folliculitis which should be differentiated from acne. Dermato-endocrinology, 9(1), e1356519.
An, M.K., Hong, E.H., Cho, E.B., Park, E J., Kim, K.H., & Kim, K.J. (2019). Clinicopathological differentiation between Pityrosporum folliculitis and acneiform eruption. The Journal of dermatology.
Brennan, Dan MD. (2021). What Is Fungal Acne?. WebMD. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/acne/what-is-fungal_acne
All About Fungal Acne: How to Identify and Treat. (n.d) https://www.healthline.com/health/all-about-fungal-acne
Related tags
Was this article helpful?