searchclear input

Basic Skincare Routine Untuk Mengatasi Fungal Acne

mengatasi fungal acne

Jujur, fungal acne alias jerawat jamur atau malassezia folliculitis memang sebuah permasalahan kulit paling kompleks dan susah untuk diatasi. Di sini BASE Team akan semaksimal dan sebisa mungkin untuk menjelaskanya secara ciamik asal mula fungal acne, cara mencegahnya.

Mari kita mulai dulu dari rekomendasi basic skincare routine untuk mengatasi dan mencegah fungal acne yang nanti akan diakhiri dengan menjawab pertanyaan seputar fungal acne.

Basic Skincare Routine Untuk Fungal Acne

Untuk kamu yang baru mengenal fungal acne dan masih belum familiar seperti apa bentuknya, boleh baca cara membedakan fungal acne, komedo putih, dan milia di sini terlebih dahulu.

Fungal acne suka timbul di area wajah yang memproduksi minyak berlebih seperti di dahi, T-zone, dan pipi, sehingga sering dikira komedo putih. Fungal acne adalah infeksi jamur Malassezia di folikel rambut yang disebabkan oleh lingkungan lembap, iklim panas, sering berkeringat, atau mengkonsumsi antibiotik berlebihan.

Jamur Malassezia ini secara alami sudah ada di kulit dan hidup berdampingan dengan kita dan bakteri, virus lain yang membentuk mikorbiota kulit. Tetapi, jika jamur Malassezia ini terlalu banyak populasinya, muncul lah fungal acne.

Kunci meredakan dan mencegah fungal acne adalah tidak memakai produk skincare yang mengandung asam lemak (fatty acid) alias minyak.

Jika, fungal acne muncul, disarankan untuk mengganti semua produk skincare yang mengandung minyak dengan skincare berbasis air. Untuk itu, berikut basic skincare routine tepat untuk meredakan dan mencegah fungal acne.

Perlu diingat kebanyakan bahan produk skincare yang memicu fungal acne ada pada bahan yang bersifat pendukung, seperti pengemulsi, pelarut, atau pengawet. Jadi, kamu juga harus jeli memeriksa semua bahan yang digunakan pada sebuah produk skincare.

fungal acne safe sunscreen

  • Pembersih Wajah pH 4.5 - 5.5, membersihkah kulit dari kotoran dan minyak di pori-pori sekaligus untuk mengembalikan keseimbangan microbiome kulit. Pembersih wajah dengan pH rendah dapat membunuh jamur malassezia yang hidup di pH 5.5 - 7.5. Sedangkan pH kulit sehat manusia ada pada ph 4.7 - 5.0.

  • Toner Eksfoliator dengan Salicylic Acid yang antibakteri, anti-inflamasi, dan anti-jamur tanpa merusak keseimbangan pH kulit. Ikuti anjuran pakai produk untuk waktu pemakaian. Namun, disarankan untuk memakai eksfoliator di malam hari.

  • Serum berbasis air yang dapat menyeimbangkan kadar minyak. Kadar minyak berlebih di kulit ditambah dengan lingkungan yang lembap adalah sebab dari muncul nya fungal acne.

  • Krim dengan kandungan Azelaic Acid. Eksfoliator lembut satu ini efektif dalam mengontrol asam lemak yang secara alami ada di kulit kita untuk mencegah jamur Malassezia bertambah banyak.

  • Pelembap berbasis air atau mengandung Tea Tree Oil. Sumber energi dari jamur malassezia folliculitis adalah asam lemak yang biasa ditemukan pada minyak seperti linoleic acid yang ada pada rosehip oil*. Walaupun, kebanyakan produk skincare mengadung minyak, tidak semua minyak mengandung asam lemak. Menggunakan pelembap berbasis air merupakan opsi paling aman.

    *Rosehip oil merupakan anti-jamur, anti-inflamasi, dan anti-bakteri, namun tidak efektif untuk jamur malassezia yang merupakan penyebab dari fungal acne.

  • Sunscreen yang oil-free dan non-comedogenic. Sama seperti serum dan pelembap, sunscreen yang ideal adalah sunscreen tanpa minyak tidak mengandung asam lemak dan tidak menyebabkan pori-pori tersumbat, karena jamur Malassezia tinggal di pori-pori kulit.

Tadi, merupakan basic skincare routine untuk meredakan dan mencegah fungal acne. Jika fungal acne tersebut muncul atau bertambah banyak dengan pemakaian skincare routine anti-jamur, maka sangat disarankan untuk ke dermatologis untuk penanganan yang tepat.

mengatasi fungal acne

Apa saja bahan pada produk skincare yang harus dihindari?

Skincare yang mengandung asam lemak, alkohol berlemak, ester, polysobates, kandungan fermentasi (seperti Galactomyces), kolestrol, squalene, phytosphingosine, dan asam amino. Untuk beberapa bahan skincare yang perlu diwaspadai adalah ceramide dan white potreleum.

Tetapi bukannya kebanyakan produk skincare pasti mengandung ester atau asam lemak? Betul! Kebanyakan produk skincare menggunakan ester dan asam lemak yang banyak ditemukan pada produk skincare berbentuk pelembap.

Untuk kamu yang belum memiliki riwayat fungal acne, kamu tidak harus menghindari semua bahan yang ada di atas, karena umumnya fungal acne mudah untuk dicegah.

Biar mudah, berikut beberapa situs yang menyediakan fungal acne-safe ingredients checker.

  • folliculitisscout.com
  • skinsort.com

Dari produk BASE sendiri dan sudah dicek menggunakan folliculitisscout.com dan skinsort.com BASE Lightly Dew Toner dan BASE Freshly Dew Toner aman dipakai untuk fungal acne-prone.

Apakah kita semua harus menggunakan produk yang berlabel Fungal Acne-Safe?

Kamu tidak harus selalu memakai produk skincare yang berlabel fungal acne-safe, walau fungal acne susah dituntaskan, namun fungal acne mudah untuk dihindari dengan melakukan DO’S & DONT’S seperti yang ada di atas.

Tetapi jika kamu memiliki riwayat fungal acne ada baik nya menghindar dari produk-produk skincare tanpa label fungal acne-safe.

Beberapa orang lebih rentan terhadap malassezia folliculitis yang disebabkan oleh faktor gaya hidup, dan lingkungan. Walaupun menurut verywellhealth.com, penyebab pastinya belum bisa ditentukan, namun jamur malassezia suka tempat yang lembap dan berkeringat dengan suhu sektar 36-37 derajat selsius.

ambil skin test

Referensi:

  1. Madarmo, Carrie. (2021). What Is Fungal Acne?. Verywell Health.
  2. Rubenstein, R. M., & Malerich, S. A. (2014). Malassezia (pityrosporum) folliculitis. The Journal of clinical and aesthetic dermatology, 7(3), 37-41.
  3. Acne-Like Breakouts Could Be Folliculitis. n.d. American Academy of Dermatology Association.
  4. C., F. (2021). The Fungal Acne Treatment Bible (2021); Cure Malassezia With Science!. Simple Skincare Science.

Related tags

Was this article helpful?

good feedback
bad feedback

Langganan Newsletter