searchclear input

BASE Serum: Serum untuk Jerawat & Kulit Berminyak

serum untuk jerawat dan kulit berminyak

Setiap jenis kulit memiliki kekhasan dan struggle sendiri-sendiri, tak terkecuali kulit berminyak. Produksi sebum berlebih membuat kulit dengan tipe ini rentan sekali mengalami masalah jerawat. Worry no more, BASE Friends. BASE kembali hadir dengan inovasi menggabungkan superplant dan bioteknologi yang akan membantu mengontrol sebum di wajah dan membersihkan pori-pori agar jerawat tidak datang lagi. Yuk, cermati berbagai bahan aktif vegan yang terkandung dalam produk ini.

serum untuk jerawat dan kulit berminyak

Bakuchiol sebagai agen anti-jerawat dan antiaging

BASE Friends mungkin telah familiar dengan bahan aktif vegan satu ini. Dilansir dari jurnal Pharmacological Research, bakuchiol merupakan zat aktif yang diekstrak dari buah Psoralea corylifolia L atau dikenal dengan tanaman Babchi yang berasal dari India.

Sementara itu, bakuchiol dalam skincare berfungsi sebagai agen anti-aging, anti-jerawat, dan antipigmentasi. Ditambah lagi, menurut Natural Product Research, bakuchiol pun turut dikenal sebagai bahan aktif antiaging yang lebih aman **ketimbang retinol karena bebas dari efek samping, lho.

Berita baiknya adalah bakuchiol dapat digunakan untuk semua jenis kulit. Hal ini dikarenakan bakuchiol dapat membantu menenangkan dan menyembuhkan kulit yang sedang bermasalah. Hal ini karena menurut penelitian yang dipublikasikan oleh World Journal of Advanced Scientific Research, bakuchiol juga dapat mempercepat pergantian sel dan regenerasi sel sehat.

Di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Brownell et al menunjukkan bahwa sediaan krim yang mengandung bakuchiol 0.5 % secara signifikan dapat mengurangi jumlah luka dari jerawat ringan hingga sedang dan juga bekas jerawat berjenis PIH. Bagaimana, BASE Friends? Such an all-rounder banget, ya, si bakuchiol ini.

Japanese knotweed sebagai agen anti-inflamasi dan anti-bakteri

Dilansir dari jurnal Plants, Japanese knotweed yang dikenal di dunia plantologi dengan nama latin Fallopia japonica, Reynoutria japonica (R. japonica), dan Polygonum cuspidatum (P.cuspidatum) adalah tanaman khas yang ditemukan pada tempat-tempat cerah, tepi sungai dan berasal dari Asia dan juga tumbuh di daerah Amerika Utara.

Tidak seberapa santer dikenal sebagai bahan aktif yang bisa membantu meredakan jerawat, penelitian-penelitian dari saintis membuktikan Japanese knotweed memiliki peran yang tidak bisa disepelekan. Bagian Japanese knotweed yang memiliki banyak kandungan zat aktifnya adalah akarnya. Menurut penelitian dari International Journal of Antimicrobial Agents, kandungan pada Japanese knotweed berupa resveratrol memiliki manfaat berupa anti-inflamasi, anti-oksidan serta anti-mikroba sehingga dapat membantu dalam melawan jerawat.

Penelitian yang dilakukan oleh Docherty et al tahun 2007 menunjukkan bahwa Resveratrol dapat membunuh bakteri P.acnes pada konsentrasi tinggi, yaitu sekitar 200 mg/L dan adpat menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa resveratrol dapat digunakan dalam menghambat pertumbuhan P. acnes, salah satu bakteri penyebab jerawat*.*

Mastic gum yang mampu membersihkan pori-pori

Mastic gum adalah resin aromatik asal Yunani yang mengandung komponen utama berupa polimer alami, triterpen asam dan netral serta metabolit sekunder yang mudah menguap. Terdengar rumit, ya? Eits, jangan salah, BASE Friends, karena menurut penelitian dari Journal of Ethnopharmacology, Mastic gum memiliki manfaat berupa antibakteri, anti-inflamasi dan antioksidan yang sangat bermanfaat dalam membasmi jerawat.

Tidak hanya itu saja, Mastic gum ini dapat mengurangi ukuran pori pada kulit, memberikan efek mattifying pada kulit, menjaga kulit tetap bersih dan tekstur kulit tetap halus. Betul-betul sangat berjasa bagi pemilik kulit berminyak dan mudah berjerawat, deh, pokoknya.

Nah, itu dia para hero ingredients dari produk terbaru BASE yang bisa membantu BASE Friends dengan masalah minyak berlebih dan juga jerawat. Informasi mengenai pemesanan serum bisa kamu akses di sini, ya!

Referensi:

  1. Cucu, A. A., Baci, G. M., Dezsi, Ş., Nap, M. E., Beteg, F. I., Bonta, V., … & Dezmirean, D. S. (2021). New Approaches on Japanese Knotweed (Fallopia japonica) Bioactive Compounds and Their Potential of Pharmacological and Beekeeping Activities: Challenges and Future Directions. Plants, 10(12), 2621.
  2. Jafernik, K., Halina, E., Ercisli, S., & Szopa, A. (2020). Characteristics of bakuchiol-the compound with high biological activity and the main source of its acquisition-Cullen corylifolium (L.) Medik. Natural Product Research, 1-15.
  3. Pachi, V. K., Mikropoulou, E. V., Gkiouvetidis, P., Siafakas, K., Argyropoulou, A., Angelis, A., … & Halabalaki, M. (2020). Traditional uses, phytochemistry and pharmacology of Chios mastic gum (Pistacia lentiscus var. Chia, Anacardiaceae): A review. Journal of ethnopharmacology, 254, 112485.
  4. Ratz-Łyko, A., & Arct, J. (2019). Resveratrol as an active ingredient for cosmetic and dermatological applications: A review. Journal of Cosmetic and Laser Therapy, 21(2), 84-90.
  5. Shaikh, S., & Salmute, S. P. G. (2021). Phytochemistry on ‘Babchi plant’(Psoralea corylifolia Linn.): A Wonder Ingredient for Skin a Review. World Journal of Advanced Scientific Research, 4(5), 1-23.
  6. Vestergaard, M., & Ingmer, H. (2019). Antibacterial and antifungal properties of resveratrol. International Journal of Antimicrobial Agents, 53(6), 716-723.
  7. Xin, Z., Wu, X., Ji, T., Xu, B., Han, Y., Sun, M., … & Yang, Y. (2019). Bakuchiol: A newly discovered warrior against organ damage. Pharmacological research, 141, 208-213.

Related tags

Was this article helpful?

good feedback
bad feedback

Langganan Newsletter