searchclear input

Manfaat Menggunakan Skincare Vegan Terhadap Mikrobioma Kulit

skincare vegan

Microbiome atau mikrobioma selalu menjadi topik menarik untuk dibicarakan, walau para ilmuwan masih terus meneliti semua keuntungan dari mikrobioma terhadap kulit kita, tetapi para ilmuwan setuju kalau mikrobioma yang seimbang adalah alasan kenapa kulit kita bisa sehat terbebas dari iritasi.

Pastinya, kita tidak mau dong mikrobioma di kulit kita terganganggu. Kabar baiknya, menjaga keseimbangan mikrobioma kulit itu susah-susah gampang, dan kuncinya ada di bahan-bahan aktif berbasis tumbuhan, karena tumbuhan merupakan sumber alami prebiotik yang menjadi makanan mikrobioma.

Berikut manfaat-manfaat skincare vegan untuk keseimbangan microbiome atau mikrobioma kulitmu.

Skincare Vegan Cenderung Lebih Lembut Sehingga Baik Untuk Mikrobioma Kulit

Salah satu keunggulan dari skincare vegan adalah bahan-bahan aktif yang digunakan cenderung lebih lembut di kulit, sehingga bahan dalam skincare vegan ini dapat menjaga pH kulit tetap seimbang yang diperlukan oleh mikrobioma untuk hidup.

Selain lebih lembut, skincare vegan juga cocok untuk kulit sensitif. Yuk, cari tahu di sini semua keunggulan skincare vegan.

Hal ini disebabkan pembersih wajah yang memiliki pH cenderung tinggi dapat menyebabkan pembengkakan lapisan epidermis kulit sehingga penetrasi sabun akan menjadi lebih dalam dan menimbulkan iritasi pada kulit. Hal ini dapat merusak skin barrier dan juga mengganggu keseimbangan mikrobioma.

Sebagai contoh, pembersih wajah BASE menggunakan Cocamidoprophyl betaine diambil dari minyak kelapa sebagai alternatif lembut dari Sodium Lauryl Sulfate (SLS).

Kebanyakan Skincare Vegan Secara Alami Mengandung Prebiotik

Prebiotik merupakan suatu komponen makanan yang tidak dapat dicerna maupun diproses oleh tubuh, tetapi dapat memberikan nutrisi pada mikrobioma. Salah satu contoh prebiotik adalah Oat bran. Oat bran merupakan lapisan terluar dari oat dan memiliki kandungan utama berupa B-glucans yang berfungsi sebagai prebiotik.

Selain itu, oat atau gandum (Avena sativa) juga telah digunakan sebagai pengobatan topikal untuk kondisi kulit kering dan dermatitis atopik. Pada jurnal Clinical, cosmetic and investigational dermatology, collodial oatmeal, gandum yang dihaluskan meningkatkan keberagaman mikrobioma kulit yang dapat menjauhkan kamu dari iritasi, kemerahan, dan kulit mengelupas.

Selain gandum, kacang-kacagan seperti almon, dan buah seperti semangka juga menjadi sumber alami prebiotik yang bagus untuk pencernaan ataupun sebagai bahan aktif pada skincare.

Mau kenalan lebih lanjut soal mikrobioma yang diam-diam jadi pahlawan melawan segala masalah kulitmu? Coba cari tahu di sini.

Tips Menjaga mikrobioma Kulit Tetap Seimbang

Seperti yang sudah diberitahukan di atas, skincare vegan lebih unggul dalam menjaga keseimbangan mikrobioma kulit dikarenakan skincare vegan lebih lembut dan kebanyakan menggandung prebiotik yang menjadi makanan mikrobioma.

Berikut beberapa tips untuk menjaga agar mirkoba tetap seimbang terjauh dari segala permasalahan kulit.

  • Gunakan pembersih wajah pH seimbang atau rendah tanpa Sodium Lauryl Sulfate (SLS).
  • Gunakan produk skincare yang mengandung prebiotik, probiotik, atau/dan postbiotik, seperti skincare vegan yang mengandung prebiotik seperti camu camu, gandum (oat), ataupunn probiotik seperti Lactobacillus Ferment Lysate.

Berikutnya, beberapa hal yang mesti kamu hindari agar mikrobioma kulitmu tetap seimbang dan kulit sehat.

  • Tidak over-exfoliating atau tidak eksfoliasi kulit berlebihan, cukup 2-3 kali per minggu atau sesuai anjuran pakai produk.
  • Tidak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gula, karena makanan tersebut membuat mikrobioma di saluran pencernaan tidak seimbang sehingga terjadilah peradangan atau inflamasi di kulit.

test skin quiz

Referesi:

  1. Liu-Walsh, F., Tierney, N. K., Hauschild, J., Rush, A. K., Masucci, J., Leo, G. C., & Capone, K. A. (2021). Prebiotic Colloidal Oat Supports the Growth of Cutaneous Commensal Bacteria Including S. epidermidis and Enhances the Production of Lactic Acid. Clinical, cosmetic and investigational dermatology, 14, 73–82. https://doi.org/10.2147/CCID.S253386
  2. Liu, Z., Lin, X., Huang, G., Zhang, W., Rao, P., & Ni, L. (2014). Prebiotic effects of almonds and almond skins on intestinal microbiota in healthy adult humans. Anaerobe, 26, 1–6. https://doi.org/10.1016/j.anaerobe.2013.11.007
  3. Prasad, M. A., Zolnik, C. P., & Molina, J. (2019). Leveraging phytochemicals: the plant phylogeny predicts sources of novel antibacterial compounds. Future science OA, 5(7), FSO407. [https://doi.org/10.2144/fsoa-2018-0124
  4. Prescott, S. L., Larcombe, D. L., Logan, A. C., West, C., Burks, W., Caraballo, L., Levin, M., Etten, E. V., Horwitz, P., Kozyrskyj, A., & Campbell, D. E. (2017). The skin microbiome: impact of modern environments on skin ecology, barrier integrity, and systemic immune programming. The World Allergy Organization journal, 10(1), 29. https://doi.org/10.1186/s40413-017-0160-5

Related tags

Was this article helpful?

good feedback
bad feedback

Langganan Newsletter