Siapa sih sekarang yang gak tahu kolagen? Sangkin terkenalnya kolagen sangat mudah ditemukan dimana-mana mulai dari suplemen, minuman sampai ke produk skincare.
Fungsi utama dari kolagen tidak hanya untuk wajah saja lho, tetapi secara hakekat kolagen juga bermanfaat untuk kesehatan sendi dan tulang. Eits, jangan coba kolagen dulu ya sebelum kamu baca blog ini sampai selesai karena di blog kali ini BASE akan menjawab pertanyaan menggebu-gebu kamu seputar kolagen untuk wajah.
Apakah kolagen benar-benar efektif untuk menjaga kulit tetap awet muda? Apakah minuman kolagen lebih ampuh daripada kolagen pada skincare? Apakah kita bisa meningkatkan produksi kolagen secara alami?
Kolagen sudah ada di dalam tubuh kita dan merupakan protein utama dalam tubuh manusia biasa ditemukan di kulit, tendon, ligamen, dan jaringan ikat lainnya. Bisa di bilang kalau kolagen seperti lem agar tubuh memiliki struktur yang kokoh.
Beberapa penelitian awal menunjukkan kalau mengkonsumsi suplemen kolagen memberi beberapa manfaat bagi kulit wajah seperti;
“Skin pharmacology and physiology juga meneliti 114 perempuan paruh baya mengkonsumsi 2,5 gram kolagen yang terhidrolisis (hydrolyzed collagen) setiap hari selama 8 minggu. Hasil dari rutin ini dapat mengurangi kerutan atau keriput wajah hingga 20%.
”
Kandungan kolagen pada produk skincare sangat lumrah ditemukan pada krim atau lotion yang berlabel anti-aging. Sayangnya, kolagen yang dipakai secara topikal tidak dapat mempenetrasi sampai ke lapisan dermis, dimana kolagen tersimpan. Sehingga, bisa dibilang kolagen yang dipakai secara topikal tidak efektif.
Menurut jurnal dari Antioxidants, hal tersebut dikarenakan kolagen memiliki ukuran molekul yang besar, untuk itu daya permeabilitas kolagen rendah membuat kolagen susah menembus lapisan kulit terluar.
Namun seiring dengan berkembangnya inovasi di dunia kecantikan, kini sudah ada jawaban untuk permasalahan tersebut. Marine Collagen dan Hydrolyzed Collagen atau kolagen yang terhidrolisis, temuan inovasi terbaru ini memiliki ukuran molekul kolagen yang lebih kecil, sehingga dapat mempenetrasi lapisan kulit lebih dalam.
Sama dengan produk skincare, minuman kolagen yang bukan Marine Collagen atau Hydrolyzed Collagen juga tidak dapat diserap baik oleh tubuh. Kolagen harus dipecah menjadi peptida (peptide) atau asam amino yang memiliki molekul lebih kecil.
Tenang saja, sekarang umumnya hampir semua suplemen dan minuman kolagen sudah dipecahkan menjadi peptida dan asam amino sehingga lebih efektif diserap oleh tubuh. Untuk itu, biar tidak salah pilih kolagen untuk wajah, jangan lupa baca labelnya dulu ya.
Ada juga lho bahan alami pada skincare yang efektif dalam meningkatkan produksi kolagen. Apalagi untuk kamu yang vegan dan vegetarian, sudah tidak usah bingung lagi mencari kesana kemari untuk pengganti kolagen. Karena 4 bahan aktif alami ini juga tidak kalah efektif untuk meningkatkan produksi kolagen.
Menggunakan vitamin C secara topikal (permukaan kulit) dapat meningkatkan produksi kolagen dengan menstimulasi enzim yang berfungsi untuk membentuk kolagen dan juga mencegah degradasi kolagen akibat radikal bebas menurut Indian dermatology online journal.
Clinical, cosmetic and investigational dermatology meneliti efikasi dari 5% vitamin C (ascorbic acid) dalam bentuk serum. Hasilnya, ketebalan epidermis meningkat drastis selama 60 hari pada perempuan dengan rentan umur 20-35 tahun, hal ini ditandai dengan produksi kolagen yang meningkat.
Vitamin C juga sangat kaya ditemukan pada buah-buahan dan bahan alami seperti Camu Camu, Jeruk, Kiwi, Kakadu Plum Extract, dan buah Amla yang biasanya ada di produk skincare.
Sudah bukan rahasia lagi kalau Bakuchiol selalu menjadi sorotan publik karena fungsinya yang mirip dengan retinol dalam mengatasi garis-garis halus, keriput pada wajah, hiperpigmentasi, dan mengencangkan kulit.
Penelitian dari International journal of cosmetic science memperlihatkan dengan pemakaian Bakuchiol 12 minggu dapat menstimulasi produksi kolagen sehingga dapat mengatasi garis-garis halus dan keriput.
Jahe itu ibarat teman lama yang kita tahu bakal selalu ada buat kita. Jahe sudah lama menjadi obat herbal yang sering kita temukan di jamu. Menurut Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, jahe mengandung Gingerol yang merupakan antioksidan yang berlimpah, dan jika dipakai secara topikal memiliki kemampuan untuk mempromosikan sintesis kolagen.
Juga, menurut jurnal yang sama, kandungann pada jahe dapat menghambat enzim kolagenase yang tugasnya memecahkan kolagen. Sehingga, Jahe merupakan bahan alami ampuh mencegah tanda penuaan.
Dari artikel Amino acids_, s_elain vitamin C, bahan-bahan yang mengandung asam amino khususnya lysine, glycine, dan proline dapat meningkatkan produksi kolagen pada kulit manusia dan memperhalus kerutan pada kulit. Kekurangan 3 jenis asam amino ini dapat membuat kulit susah untuk meregenerasi kolagen.
Jenis asam amino lysine, glycine, dan proline sangat berlimpah di tumbuhan seperti pada Quinoa, jamur, kacang polong, dan jenis kacang-kacangan pada umumnya. Biasanya pada skincare, asam amino banyak ditemukan pada serum atau pelembap.
Pastinya, banyak cara untuk menjaga kulit tetap awet muda, bisa dari konsumsi kolagen, pakai skincare yang mengandung vitamin C, bakuchiol, jahe, dan asam amino, sampai ke rajin merawat kulit.
Ada satu lagi nih kunci awet muda yang sering diabaikan. Yep! Sunscreen jawabannya! Sayangnnya, masih banyak nih dari kita yang malas pakai sunscreen karena mitos dan klaim-klaim yang kurang benar.
Mari kita kupas tuntas semua 6 mitos terbesar seputar sunscreen!
Referensi:
Related tags
Was this article helpful?