searchclear input

Skin Barrier Rusak? Coba 4 Cara Ini Untuk Memperbaikinya

skin barrier rusak

Apakah kulitmu sering terasa kering seperti ketarik setelah mencuci wajah? Mungkin penyebabnya ada pada skin barrier kamu yang rusak! Rusaknya skin barrier dapat disebabkan oleh banyak hal salah satunya adalah faktor penuaan, lingkungan sampai penggunaan produk skincare yang tidak tepat.

​Apa sih sebenarnya skin barrier itu? Skin barrier merupakan lapisan pelindung kulit yang ada di bagian lapisan kulit terluar (stratum corneum). Bisa dibilang bahwa skin barrier kamu adalah garis pertahanan terdepan dalam melawan bakteri maupun alergen, juga sebagai penghalang agar air di dalam tubuh tidak menguap ke luar.

​Jadi, jika skin barrier rusak, kulitmu akan lebih rentan mengalami kondisi kulit seperti kering mengelupas, iritasi, kemerahan, gatal-gatal, jerawat, muncul tanda-tanda penuaan, sampai dengan eksim.

​Yuk, simak 4 cara ini untuk menjaga dan memperbaiki skin barrier.

Gunakan Produk Skincare Dengan pH Seimbang

Tahu tidak kalau pemakaian produk skincare sangat mempengaruhi keseimbangan pH kulitmu?​​

Sebelum itu, kita harus kenalan dulu dengan komponen yang ada di skin barrier kamu. Skin barrier terdiri dari 3 komponen yaitu, mikrobioma (microbiome), mantel asam (acid mantle), dan lapisan minyak (lipid barrier).​

Agar skin barrier tetap optimal, mantel asam atau acid mantle ini harus sedikit asam sekitar pH 5.5, sedangkan pH air adalah netral sekitar pH 7.0 Tingkat keasaman ini lah yang akan menetralkan iritan dan menghambat pertumbuhan bakteri merugikan seperti C. acnes, bakteri penyebab jerawat.​

Lapisan mantel asam ini juga dibantu dengan mikrobioma kulit yang menjaga kulitmu tetap sehat. Menurut jurnal Microbiology, mikrobioma ini secara alami sudah ada di kulit yang merupakan kumpulan mikroba yang terdiri dari bakteri, virus, jamur, dan tungau, yang hidup berdampingan untuk menghambat pertumbuhan bakteri merugikan. Mereka juga idealnya tinggal di kulit dengan pH sekitar 5.0-6.0​.

Untuk itu, jangan lupa untuk memakai produk skincare dengan pH seimbang sekitar pH 4.5-6.0 ya.​

Hindari produk skincare yang mengandung pewarna, pewangi artifisial, dan deterjen yang sering ditemukan pada produk pembersih wajah, karena bahan-bahan ini dapat merusak keseimbangan pH kulit.​

skin barrier

Jangan Eksfoliasi Terlalu Sering

​Eksfoliasi kulit sangat dianjurkan untuk membersihkan pori-pori dari sel kulit mati. Tetapi, jika dilakukan terlalu sering atau tidak sesuai dengan anjuran pakai, skin barrier akan mudah rusak.​

Menurut situs kesehatan terkenal Healthline, eksfoliasi terlalu sering atau over exfoliating dapat mengeringkan lapisan minyak alami atau lipid barrier yang merupakan salah satu komponen yang membentuk skin barrier-mu.​

Eits, bukan kilapan seperti kulit sehat ya. Kulit mengkilap disertai dengan kulit kering seperti ketarik ini merupakan tanda rusaknya lapisan minyak alami kulit.​

Lapisan minyak ini berguna sebagai penghalang agar air yang ada di dalam kulit tidak menguap keluar. Rusaknya lapisan minyak alami pada kulit ini sering ditandai dengan kulit terasa kering, muncul garis-garis halus, kulit terlihat bersisik, dan gatal.​

Disarankan untuk mengeksfoliasi kulit setiap dua kali seminggu atau sesuai anjuran pakai pada produk eksfoliasi secara kimia atupun fisik seperti scrubs.

Cari tahu di sini mana eksfoliator kimia yang tepat untuk jenis kulitmu.

Gunakan Produk Skincare Berbasis Minyak

​Seperti yang sudah kamu baca pada bagian sebelumnya, salah satu komponen pada skin barrier adalah lapisan minyak, dimana lapisan ini berguna sebagai penghalang agar kulit kamu tetap lembap.​

Lapisan minyak ini terdiri dari beberapa komponen lagi, diantaranya ada kolesterol, asam lemak dan ceramides yang disebut sebagai Natural Moisturizing Factors. Bisa dibilang skin barrier kita terbentuk dari minyak dan sebum, sehingga menggunakan produk berbasis minyak dapat memperbaiki dan memperkuat skin barrier kamu.​

Beberapa bahan aktif berbasis minyak yang efektif memperbaiki skin barrier rusak, antara lain; Minyak Jojoba, Minyak Argan, Minyak Kacang Almond, Minyak Rosehip dan Minyak Biji Bunga Matahari.​

Terapkan Skinimalism, Skincare Rutin Minimalis

​Sering dengar kan dengan pepatah less is more? Menggunakan banyak produk skincare dalam satu rutin belum tentu akan membuat kulitmu lebih sehat. Jika skin barrier kamu rusak, salah satu cara mudah yang bisa langsung kamu lakukan adalah dengan menerapkan skinimalism atau mengurangi pemakaian jumlah produk skincare.​

Menurut Dr. Renee Rouleau, banyaknya bahan aktif dalam satu rutinitas membuat kulitmu memiliki potensi lebih tinggi untuk mengalami iritasi.​

Dr. Renee Rouleau menyarakan untuk menggunakan paling banyak 5 produk skincare dalam satu rutin. Berikut 5 produk skincare yang harus ada pada rutinitas perawatan kulitmu;

  • Pembersih wajah
  • Toner atau Eksfoliator
  • Serum
  • Pelembap
  • Sunscreen (pagi dan siang hari)
BASE Nine to Ten Purifying Cleanser

BASE Nine to Ten Purifying Cleanser

Face cleanser with milky texture for dry skin

Rp 98.000

SHOP NOW
BASE Lightly Dew Toner

BASE Lightly Dew Toner

Moisturizing toner

Rp 159.000

SHOP NOW
BASE Daily Radiance & Multi-Protection Serum

BASE Daily Radiance & Multi-Protection Serum

Serum to fade dark spots and protect your skin from pollution

Rp 159.000

SHOP NOW
BASE Ultra Soothe Moisture Cream

BASE Ultra Soothe Moisture Cream

Face moisturizer to nourish and soothe sensitive skin

Rp 189.000

SHOP NOW
BASE Ultra Soothe Natural Sunscreen SPF 50 PA+++

BASE Ultra Soothe Natural Sunscreen SPF 50 PA+++

Tabir surya dewy finish

Rp 169.000

SHOP NOW

​Kita harus pintar memilih bahan aktif apa saja yang benar-benar cocok dengan kulit kita agar kesehatan skin barrier terjaga.

Untuk kamu yang masih mencari-cari pelembap wajah yang cocok untuk kulit sensitif dan berjerawat? Berikut 4 bahan aktif yang wajib ada di pelembapmu.​

Referensi:

  1. Del Rosso JQ, et al. (2011). The clinical relevance of maintaining the functional integrity of the stratum corneum in both healthy and disease-affected skin. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3175800/
  2. Elias P. M. (2008). Skin barrier function. Current allergy and asthma reports, 8(4), 299–305. https://doi.org/10.1007/s11882-008-0048-0
  3. Grice, E. A., & Segre, J. A. (2011). The skin microbiome. Nature reviews. Microbiology, 9(4), 244–253. https://doi.org/10.1038/nrmicro2537
  4. Johnson, C. L., & Versalovic, J. (2012). The human microbiome and its potential importance to pediatrics. Pediatrics, 129(5), 950–960. https://doi.org/10.1542/peds.2011-2736
  5. Liu, Z., Song, S., Luo, W., Elias, P. M., & Man, M. Q. (2012). Sun-induced changes of stratum corneum hydration vary with age and gender in a normal Chinese population. Skin research and technology : official journal of International Society for Bioengineering and the Skin (ISBS) [and] International Society for Digital Imaging of Skin (ISDIS) [and] International Society for Skin Imaging (ISSI), 18(1), 22–28. https://doi.org/10.1111/j.1600-0846.2011.00536.x
  6. Proksch, E., Fölster-Holst, R., & Jensen, J. M. (2006). Skin barrier function, epidermal proliferation and differentiation in eczema. Journal of dermatological science, 43(3), 159–169. https://doi.org/10.1016/j.jdermsci.2006.06.003
  7. Stanborough, J. Rebecca (2020). What to Know About Your Skin Barrier and How to Protect It. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/skin-barrier
  8. Yarbrough, L. Jessica. (2019). Halt the Face Acids: Here’s How to Know If You’re Over-Exfoliating. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/over-exfoliating

Related tags

Was this article helpful?

good feedback
bad feedback

Langganan Newsletter