searchclear input

Membangun Personal Branding di Media Sosial Dengan Valerie & Veronica TWNS

Membangun Personal Branding di Media Sosial Dengan Valerie & Veronica TWNS

Hampir setiap harinya, hidup dan aktivitas kita terus bersinggungan dengan media sosial. Sehingga citra kita di media sosial menjadi titik awal untuk orang lain mengenal kamu.

Siapa bilang kalau membangun personal branding hanya untuk kamu yang ingin menjadi konten kreator atau influencer? Personal branding juga penting untuk kita semua dalam membangun karir.

Personal branding bukan ajang pencitraan tentang siapa yang lebih keren di media sosial, tetapi personal branding tentang memperlihatkan integritas dan nilai yang kamu pegang kepada orang lain.

Menarik kan? Yuk, bangun personal branding kamu di media sodial bersama Valerie dan Veronica TWNS.

Cara Membangun Personal Branding di Media Social yang OKE

Kalau ngomongin masalah personal branding pasti hal pertama yang kamu bayangin adalah pencitraan. Akhir-akhir ini pencitraan mendapat predikat negatif, dimana selalu diasosiasikan dengan kepalsuan atau persona yang dibuat-buat.

Nyatanya pencitraan adalah hal yang penting bagi semua orang di dunia profesional, yuk simak tips dan langkah-langkahnya.

Cari Tahu Nilai yang Mendeskripsikan Dirimu

Mencari tahu apa nilai yang kamu pegang bisa cukup memusingkan. Kamu bisa mulai dengan brainstorming sederhana. Kalau bingung mesti mulai darimana, coba jawab pertanyaan di bawah ini dulu.

“Siapa tokoh atau orang yang kamu kagumi dan kenapa kamu mengagumi orang tersebut?”

Dari situ kamu bisa cari tahu kualitas seperti apa yang kamu ingin terus pegang. Setelah itu, fokus ke 3 nilai saja.

Pilih Maksimum 2 Platform Media Sosial

Lebih baik untuk fokus ke 2 platform saja karena hal ini dapat membantu kamu lebih serius dalam membangun personal branding. Kenapa harus maksimum 2 platform?

Menurut Valerie dan Veronica setiap platform media sosial memiliki ciri khas dan gayanya masing-masing. Kita juga harus menilai mana platform yang membutuhkan usaha lebih keras dalam bidang produksi sesuai budget dan preferensi kamu.

Contoh seperti platform TikTok, konten video dengan durasi pendek sedang sangat diminati. Jika membandingkan dengan membuat video untuk YouTube, TikTok lebih ramah di kantong dan biaya produksi yang jauh lebih murah.

Tips! Dengan adanya TikTok dan fitur story di Instagram, YouTube, sampai ke Spoitfy, konten video berdurasi pendek sekitar 30 detik sangat diminati.

Selain itu, masing-masing platform media sosial juga memiliki audiens yang unik. Contoh seperti Twitter, khalayak Twitter cenderung lebih text-based dimana topik-topik seperti sosial-politik akan lebih cocok jika dibagikan di Twitter.

Tips! Lagi ingin membangun karir atau baru lulus? Kamu wajib memiliki LinkedIn karena perusahaan yang lagi hiring akan mengecek media sosial kamu terutama LinkedIn.

Konsisten, Konsisten, Konsisten

Apakah kamu pernah penasaran dengan influencer yang masih saja hits walaupun dunia per-konten kreator ini sudah keruh? Ataupun seorang entrepreneur seperti GaryVee yang relevan sampai sekarang?

Kuncinya ada pada konsistensi. Valerie dan Veronica ingin kamu terus ingat bahwa personal branding bukan sprint melainkan lari marathon.

Pertama kamu harus sabar di generasi yang serba instan ini. Jika kamu memperlihatkan konten dengan kualitas bintang lima dan konsisten dalam nilai yang kamu pegang. Orang lain akan melihatmu sebagai sosok yang dapat dipercaya.

Berinteraksi Dengan Audiens

Hal yang sering dilupakan dalam membangun personal branding adalah berinteraksi dengan audiens atau network kalau di LinkedIn. Terkadang setelah kita membagikan sebuah konten, hal yang paling praktis dan efisien dalam merespon followers atau network kita dengan memberi emoji.

Coba luangkan waktu lebih untuk merespon dengan kalimat untuk memancing audiens untuk terus berinteraksi denganmu.

Kamu juga bisa mulai dengan memuji pencapaian teman atau kolegamu di media sosial, dengan begitu kamu memperluas networking. Nantinya networking ini berpengaruh dengan bagaimana _personal branding-_mu dinilai oleh orang lain.

“Siapa yang kamu follow dan followers kamu merepresentasikan nilai dan integritasmu juga.”

Tips! What stays on the Internet stays forever! Sebelum mengomentari atau membalas posting dari orang lain pahami dulu konten tersebut, apa yang kamu utarakan di media sosial akan mempengaruhi personal branding kamu.

Bagaimana Mencari Tahu Passion dan Keterarikan?

Kalau kamu masih kuliah coba ikut kegiatan-kegiatan seperti menjadi sukarelawan, kelas online, atau magang di industri sesuai dengan jurusanmu. Kamu juga bisa magang atau mengambil summer class di waktu liburmu.

Baca juga bagaimana menemukan passion dan tujuan hidupmu dengan Ikigai

Mencoba berbagai banyak hal membuka pikiranmu dan juga pilihan tentang berbagai macam bidang. Setelah kamu coba semua kegiatan tersebut, mana kegiatan yang paling kamu sukai?

Bagaimana untuk kamu yang lagi berkarir atau baru ingin memulai karir? Fokus untuk membangun profilmu di LinkedIn untuk membangun personal branding yang merepresentasikan nilai dan integritasmu.

Tips! Untuk LinkedIn coba masukan kegiatan-kegiatan yang relevan dengan apa yang ingin kamu tuju ke depan. Misal, kamu ikut berbagai macam kelas memasak dan mendapatkan sertifikat tetapi karir yang ingin kamu bangun adalah akuntan yang ramah.

Sehingga sertifikat yang kamu dapatkan tidak cocok, coba ikut seminar dengan topik finansial atau buat komunitas akuntan anti-mainstream.

Related tags

Was this article helpful?

good feedback
bad feedback

Langganan Newsletter